Dua Hal Penting Untuk Memulai Menulis.

 

Menulis
Sumber dari Pixabay(dot)com

Ini adalah hasil catatan pembelajaran saya beberapa waktu lalu bersama Tempo Group yang mereka adakan secara On Line. Sebelum pandemi Covid 19 melanda, Tempo institute sudah terbilang sering mengadakan kegiatan secara daring tanpa bertemu tatap muka antara pengajar dan muridnya. Kala itu saya sendiri masih tergagap-gagap antara jaringan yang tidak stabil dead line pengumpulan tugas dan sejenisnya. 

 

Namun setidaknya ada beberapa hal yang bisa di tuliskan dan menjadi sebuah catatan penting suatu saat didepan nanti.

 

Menulis sebuah kegiatan yang bisa dibilang mudah atau bisa dibilang sulit. Tapi pada dasarnya menulis itu sendiri adalah sebuah kegiatan yang bisa dilakukan siapa saja. 

 

Menulis 

Menulis saat ini  seperti sudah menjadi sebuah  keahlian dasar yang harus dimiliki, bayangkan kalau kalian melamar sebuah pekerjaan terus tidak bisa menulis. Minimal untuk mengisi nama hingga mendeskripsikan diri kegiatan menulis ada didalamnya. 

 

Nah, kegiatan menulis lainnya yang sering dibilang rumit adalah ketika berhubungan dengan data dan riset,  artinya menulis bukan sebagai keahlian dasar tapi sebuah kegiatan penelitian lebih mendalam. Diberikan contoh dalam kelas online kali ini  adalah menulis skripsi masuk ke dalam kategori yang paling berat sementara yang ringan adalah menulis featured,  kejadian ringan dan rutin yang ditemui sekitar kita. 

 

Kalau kata Kang Pepih Nugraha (Penulis Buku Jurnalis dan Direktur Kompasiana) dalam menulis sebisa mungkin menggunakan semua panca indera yang kita miliki. Rasakan dan ubah itu menjadi sebuah tulisan. 

 

Sementara Tempo sendiri membaginya dalam beberapa bagian. 

 

Mulai Mencari Ide

Ide merupakan hal penting dan mendasar yang harus kita miliki sebelum menulis. Tanpa ide itu sendiri menulis menjadi sebuah pekerjaan yang mustahil. Hadirnya ide menjadikan seseorang tak akan menemui kesulitan dalam menggoreskan kata menjadi sebuah tulisan. Tapi ketiadaan ide itu sendiri dapat dijadikan sebuah pokok bahasan dalam sebuah tulisan. Kalau sudah terbiasa menulis, apapun bisa menjadi sebuah ide. Apapun itu.

 

Novelis Ernest Hemingway menggambarkan  situasi “Selembar kosong” sebagai sebuah keadaan paling menakutkan dalam pekerjaan menulis. Lalu bagaimana menemukan sebuah ide? Ide bukanlah sebuah hal ribet dan ruwet yang harus selalu dicari. Sering ide bahkan datang dengan sendirinya disela aktivitas keseharian. Catat ide yang muncul, kelas on line memberikan contoh ketika kita berada dalam perjalanan atau sedang bekerja, membaca, berbincang, menghadiri seminar atau bahkan ketika sedang menonton (Serupa dengan ilmu dari Kang Pepih, gunakan Panca Indera kita). Entah nanti itu akan menarik atau tidak biarlah itu menjadi perkara kemudian.

 

Biasanya ide yang mucul pertama kali belumlah solid, berantakan dan tidak runtut. Tidak mengapa yang penting menuliskannya terlebih dahulu. Kalau memiliki semangat untuk mengolah menjadi lebih baik, lakukan proses editing. Atau kalau mengejar kesan naturalnya abaikan proses edit teruskan menulis.


Tetapkan Angle

Setelah menemukan ide, berikutnya adalah menetapkan sebuah angle. Angle sendiri adalah membidik sebuah persoalan hanya dari satu sudut pandang. Angle harus jelas, jernih dan tajam. Agar mudah rumuskan angle dalam kalimat tanya, biasanya menggunakan unsur 5 W + 1H yang sudah terkenal itu loch, Who, Where, What, When, Why dan How.

Lalu agar bisa merumuskan angle secara jitu perlu dipahami kompleksitas persoalan dan menguraikannya secara sistematis. Ini akan membutuhkan data awal yang kuat dan kuat dan relative lengkap.


Jadi sederhananya, mencari ide untuk menulis dan menetapkan angle lalu coba tuangkan dalam secarik kertas jadikan sebuah tulisan. Lalu coba share tulisan kalian dalam sebuah komunitas. 


Sebagai penutup, simpan rapi tulisan kalian dalam sebuah wadah agar dapat melihat perkembangannya kelak. Biasanya beberapa menyimpannya di komputer atau di flashdisc. Sementara sebagian lainnya menuangkannya di blog dan bergabung dalam komunitasnya. 


Apapun itu yang penting adalah untuk memulai menulis  dan konsisten dalam menulis. 


 

 

 

 


Komentar

  1. Banyak orang bilang menulis itu gampang, benar adanya. Hanya saja, menulis dengan tertata itu yang sulit. Pastinya harus konsiten juga.

    BalasHapus

Posting Komentar